Rabu, 28 September 2016

Biografi Rotten To The Core

                                  "Rotten To The Core"

#Rottentothecore #band
Dilatar belakangi dengan perkembangan Musik rock tanah air khususnya Underground Scene seakan dunia ini tak berhenti melahirkan band-band spektakuler untuk melaju ke barisan terdepan. Salah satunya adalah Rotten To The Core. Band yang mengawali karirnya di dunia Underground tanah air pada tahun 1995 dengan debut album berjudul Police On My Back. Album ini menjadi awal langkah sukses Rotten to the Core dan menjadikan band indie punk rock pertama yang merilis album secara Independent alias Do it Yourself mengenalkan dirinya ke public dan media masa dengan mengusung lagu-lagu berkekuatan Melodic Punk dimana perjuangan kaum Underground Bandung saat itu dimulai. 
Ikut berpartisipasi mengharumkan nama GOR Saparua dan Bandung sendiri tentunya dengan megikuti Berbagai ajang atau event dari Underground Scene yang telah kami jelajahi serta berbagai macam kompilasi telah kami ikuti seperti Masaindah bangetsekali pisan yang dikemas dalam bentuk CD yang di produseri oleh Richard Mutter aka eks drummer pas band, Bandung Underground, bandung Holocaust, Bandung Burning, Guest Star Rock se Jawa Bali yang di promotori oleh Log Zelebour dan lain sebagainya. 

Di tahun 1997, GMR menobatkan Rotten To The Core dengan predikat 10 Band Underground terbaik sepanjang masa berdasarkan polling by request dengan lagu yang sesuai dengan nama album itu sendiri Police On My Back yang mana lagu ini menjadi trendsetter buat anak anak underground khususnya komunitas Punk yang dianggap sebagai lagu wajib atau Punk Rock Anthem di masa itu, Ini sebagai satu penegasan bahwa nama Rotten To The Core punya kekuatan untuk musik rock yang sangat berkualitas.

Biografi DMaxwell

                                          "DMaxwell"

dmaxwell
#Dmaxwell #band
DMaxwell terbentuk pada tanggal 27 September 2015 di bandung dan diresmikan pada tanggal 2 Januari 2016, band yang beranggotakan 3 remaja ini pada awalnya saat vokalis(Dewo) yang keluar dari band sebelumnya karena perbedaan pendapat, dan ingin membuat band baru dengan teman SMPnya (Dedi), dan mereka sepakat membuat band dan kebetulan memiliki konsep genre dan keinginan yang sama. Beberapa hari setelah terbentuknya band mereka membutuhkan seorang pemain bass, dan mereka mendapatkan pemain bass adik kelas disekolah yang dikenalkan oleh teman-Nya, Nama band sendiri diambil dari salah satu lagu Band internasional Rancid yang berjudul “Maxwell Murder”, menurut mereka nama DMaxwell mudah diingat dan menarik maka mereka menggunakan nama DMaxwell karna agar lebih terlihat beda. 

dmaxwell band

Band yang ingin menunjukan warna berbeda di industri musik indonesia, walaupun Genre utama mereka adalah Punk Rock, tetapi band ini juga memainkan beberapa genre lainnya pada lagu-lagunya, genre band ini terbilang lumayan banyak dari mulai Punk Rock, Hardcore, Melodic, Alternative, Ska hingga Progressive terbilang unik dan memiliki musikalitas yang terbilang bagus, dan kini band DMaxwell sedang menjalankan debut album pertamanya yang rencana-Nya akan launching sekitar awal tahun 2018 atau Akhir Tahun 2017,

dmaxwell
Dan Hingga saat ini Formasi DMaxwell Beranggota kan :
1. Dewo Ramadhan (Gitar,Vokal)
2. Rendy Renaldy (Bass, Back Vokkal)
3. Dedi Setiadi (Drum, Perkusi).

Biografi Tcukimay

                                         "Tcukimay"

#Tcukimay #band

TCUKIMAY adalah band thrashpunk asal Bandung. Penggunaan kata tcukimay bukan diartikan sebebanarnya. Mereka memilih kata tersebut sebagai ungkapan ketidakpuasan dan kekecewaan terhadap berbagai sistem, aturan, atau pakem yang mengkungkung kehidupan. Terutama dalam bermusik.

Ketika pertama kali dibentuk pada 1999, Tcukimay dibangun atas formasi lima orang. Namun, seiring waktu mereka mengalami perubahan. Dan sejak 2006, Tcukimay berjalan dengan empat personel, yaitu Lookass (vocal), Cuky (bas) , Ndih Slayer (gitar), Ikiss (drum).


Dalam bermusik Tcukimay tetap peka dan peduli akan budaya lokal. Mereka memiliki kesadaran penuh akan keberagaman budaya Indonesia. Hal itu mereka ungkapkan dengan menjalin kolaborasi dengan sejumlah musisi tradisional seperti Iman Zimbot dari SMKI, Mang Ayi (tarompet sunda dari Subang), Tatang (spesialis kendang sunda), dan sejumlah musisi tradisi lainnya.


Sampai saat ini Tcukimay terus membuka diri bereksplorasi dengan berbagai bentuk budaya, tanpa batasan geografis dengan tetap mempertahankan dan menjaga idealisme thrashpunk itu sendiri. Dengan semangat menghargai perbedaan dan keberagaman, mereka tetap menjalin persaudaraan dan kebersamaan.

Sepuluh tahun setelah berjalan, mereka merilis album self titled pada 2009. Mereka mengemas 13 lagu dalam versi kaset. Sementara untuk versi CD, Tcukimay mengemas 14 materi ditambah satu lagu bonus Bakakak Hayam milik Noin Bullet. Dalam album tersebut, mereka juga menyuguhkan beberapa kolaborasi, antara lain Anjing Tirani (featuring Aki Amenk Disinfected) dan Birutikotabandung (featuring Panglima Viking Ayi Beuting).

Biografi The S.I.G.I.T

                                                            "The S.I.G.I.T"

#Thesigit #band

The S.I.G.I.T adalah satu dari sekian band indie indonesia yang punya kualitas bagus dalam musiknya. The SIGIT merupakan band indie asal bandung, yang dibentuk pada tahun 1997 ketika para personelnya masih duduk di bangku SMA. Nama The S.I.G.I.T itu sendiri baru dipakai pada tahun 2002. pada tahun 2004 mereka membuat demo album yang berjudul ” EP” berisi 6 lagu.  The S.I.G.I.T merupakan potret band indie yang melek teknologi dengan memanfaatkan situs jejaring sosial seperti myspace, friendster, facebook, bebo, dll, untuk mengenalkan lagu-lagu mereka ke seluruh dunia . akhirnya,l ewat internet pula mereka ditemukan oleh salah satu pemilik label di Australia yang kemudian menawari band ini untuk membuat album The S.I.G.I.T versi Australia. The S.I.G.I.T baru dikenal oleh masyarakat pecinta musik secara luas setelah membuat lagu untuk soundtrack sebuah film (Catatan Akhir Sekolah) dengan lagu “Did I ask yer opinion”. Dibalik nama The S.I.G.I.T. The S.I.G.I.T bukanlah nama dari seorang personilnya (yang memang lazimnya nama Sigit adalah nama orang) atau singkatan dari nama para personilnya, namun The S.I.G.I.T merupakan singkatan dari “The Super Insurgent Group of Intemperance Talent”. Mari menyimak kisah Rektivianto Rekti Yoewono tentang hal yang mendorong dirinya untuk menamakan band-nya The S.I.G.I.T.: "Awalnya itu, saya kalau lagi nggak ada kerjaan, kalau lagi di Internet suka ke Google, iseng nyari nama sendiri. "Rekti" kalau di luar apa ya?,tutur vokalis-gitaris berusia 25 tahun itu. Terus ngetik nama bapak saya, Sigit. Terus ternyata, Sigit.com itu Science Interest Group anjing, keren juga ya. Jadi gue cari kata-kata sendiri". Cerita itu dapat mewakili sisi intelek sekaligus humoris yang terdapat pada The Super Insurgent Group of Intemperance Talent, kuartet asal Bandung yang menggabungkan tema lirik yang kontemplatif dengan musik rock & roll primitif, di mana Led Zeppelin, The Clash dan The Beatles menjadi pengaruh utama yang menyatukan selera keempat sahabat ini. Kami ter-influence lagu-lagu lama, tapi intinya kami memang suka ngerock, kata bassis Aditya Bagja Mulyana alias Adit, 25 tahun. Bukan ngepop, karena kami bukan penyanyi yang baik [tertawa]!  Awal Terbentuknya The Super Insurgent Group of Intemperance Talent Band yang mengusung garage rock dengan tampilan seadanya yang dibentuk ketika zaman sekolah setingkat SMP antar teman saling bertemu diantaranya yaitu Rekti, Adit dan Acil yang kemudian membentuk sebuah band yang mengusung ciri khas dengan sound dari mulai The Stone Roses sampai dengan Led Zeppelin, dimana personil band yang selama itu ada saling silih berganti, ada yang datang ada yang pergi, dengan, kemudian pada tahun 2002, Farri datang ke dalam band tersebut, dengan kemampuannya dalam “recording dan arranging” dimulailah mereka untuk menciptakan lagunya mereka. Grup yang diawaki empat orang personel Rektivianto Yoewono (vokalis dan gitar), Farri Icksan Wibisana (gitaris), Aditya Bagja Mulyana (bass), dan Donar Armando Ekana (vokalis dan drummer). Mereka berasal dari perguruan tinggi di Bandung. Rekti saat ini sedang menyelesaikan S2 di Teknik Lingkungan ITB, Adiet sarjana IT dari Universitas Maranatha Bandung. Kalau Achiel Sarjana S1 Arsitektur Universitas Parahyangan sementara Farri sedang studi S2 di jurusan Arsitek ITB. Wah pintar-pintar yah, calon master yang jago di bidang musik. Kenapa band mereka lebih banyak menggunakan lirik bahasa Inggris, apa karena memang mereka fanatik bahasa Inggris? Achiel A.K.A Donar Armando Ekana menjelaskan kenapa bahasa Inggris yang mereka pakai dalam kata-kata di liriknya karena mereka ingin beda, dan sederhananya mereka lebih senang main dengan kata-kata bahasa Inggris. “Kalau dengan bahasa Inggris lebih mudah mendapat gabungan kata, dan maknanya lebih dalam,” ujarnya. Hampir semua lagu mereka kemas dalam bahasa Inggris, tapi bukan berarti tidak ada bahasa Indonesianya. Di album pertama yang juga berjudul The S.I.G.I.T dirilis tahun 2004 banyak juga yang memakai bahasa Indonesia. Di album keduanya yang berjudul VISIBLE IDEA OF PERFICTION yang dirilis tahun 2006 judul lagu-lagu andalannya seperti Soul Sister juga dikemas dalam bahasa Inggris. Nowhere End dan All the Time yang bercerita tentang cinta, walau dengan sudut pandang yang tak biasa. Yah, begitulah The S.I.G.I.T memang senang mengekspresikan kata-kata lewat bahasa Inggris, itu juga karena mereka memang lebih sering manggung di luar negeri. Seperti di Australia dan Singapura. Bukan berarti kalau udah main di dua negara itu terus puas. Mereka masih memendam keinginan tampil di Texas, Amerika Serikat, dalam ajang South by South West. “Maret kemarin, mestinya kami main di sana, tapi terlambat mengurus visa,” ujar Farri, sang gitaris. Hal-hal yang menjadi topik lirik dapat dibilang menarik.  Ada sebuah tema besar yang dapat ditangkap, yaitu ketidakpuasan terhadap kondisi sekitar. Live in New York bercerita tentang keinginan untuk hijrah ke tempat yang lebih menarik; New Generation menghujat lingkaran setan yang menghubungkan malnutrisi dengan kebodohan; dan empat lagu Let It Go,Save Me,Clove Doper dan Satan State“ adalah komentar terhadap sifat orang-orang di sekeliling saya, menurut Rekti, yang menyebut politikus, dosen, tokoh agama dan orang Indonesia pada umumnya. Kalau ada orang yang mengatakan ˜Saya orang suci, Anda tidak suci, saya membantah semua orang yang mengatakan bahwa ˜Saya superior dalam bidang tertentu. Bagi saya, itu adalah sesuatu yang tidak menarik dan tidak penting. Tak semua lagu mengandung tema seberat itu. Soul Sister bercerita tentang teman SMP Rekti dan Adit yang memanfaatkan jasa seorang waria; Nowhere End dan All the Time malah bercerita tentang cinta, walau dengan sudut pandang yang tak biasa. Saya pernah mendapat e-mail yang membahas itu, dan itu bikin semangat untuk belajar lebih banyak lagi tentang bagaimana menulis lirik, daripada mendengar pujian yang lagu lo ngerock banget! kata Rekti. Senang sih, cuma itu saya anggap ya udahlah. Bisa berbahaya untuk diri sendiri. Saya berharap kalau ada yang mendengarkan dan memperhatikan lirik, apa yang saya maksud bisa sampai, dan kalau menyampaikan kritik sesuai dengan apa konteksnya.

Biografi BillFold

                                                                  "BillFold"

#BillFold #Band

BILLFOLD adalah pop punk hardcore band berasal dari Bandung yang terbentuk di awal tahun 2010. Band ini merupakan sebuah project baru dari Gania Alianda bersama Pam, Anga dan Ferin. Mereka mencoba untuk membuat suasana baru di belantika musik Indonesia, dengan front line wanita di dalamnya. Mencoba memainkan musik hardcoredengan beat punk yang ciamik dan easy listening, mereka menggemari musik-musik poppunk hc amerika seperti daggermouth , set your goal, four years strong dan band band gelombang baru easycore amerika namun tetap mempertahankan set beat punks / hc lama seperti, h20,shelter hingga warzone.


Gania alianda sebelumnya sudah memiliki band hardcore yang dijalankan bersama kakaknya hingga menyanyi dalam single “supergirl “ bersama rosemary namun di dalam band ini suara merdunya kurang terdengar karna suara lantang dengan lirik lirik protes ala punk anak muda akan terdengar di setiap baitnya. Dan seorang drummer yang flamboyant sempat membentuk bandhappy hardcore bersama gangs lamanya, dan masih aktif dengan band oi! dan ska nya,dia memberikan beat beat punk yang ciamik di band ini.


Posisi guitar di isi oleh seorang guitaris band hardcore asia minor, dia adalah angga seorang pekerja keras yang membuat komposisi guitar kasar dalam band ini. Dan seorang wanita bernama Ferrin ini memainkan bass di band hardcore asal barat bandung yg bernama strike first dan mencoba peruntungan bermusik di tahun 2010 karena bisnis yang dia jalani gagal ditengah jalan.
Single pertama billfold di keluarkan pada bulan desember 2010 kemarin berjudul “destroyed without hesitation “ bercerita tentang seseorang yang ingin sekali membuktiakan bahwa sebenarnya dia mampu menghancurkan musuhnya tanpa rasa takut .Dan lagu ini pun mendapat respon baik, terbukti dari komentar yang di berikan oleh teman teman di jejaring social facebookdan twitter. Dan masuk ke dalam chart beberapa acara indie di radio-radio lokal di bandung . dan mereka pun berencana untuk merilis single pertamanya di bulan ketiga tahun 2011 ini berisikan 4 lagu yg bercerita tentang keadaan alam, pertemanan, keadaan social di sekeliling mereka dan sedikit nuansa protes tentang keadaan politik pemerintahan di negri ini. Mini album mereka akan di rilis oleh record label mereka sendiri yang bernama young blood music.
Dan sampai saat ini, mereka sudah memiliki 3 hits yang berjudul